Kendala yang dihadapi saat Pembelajaran Daring

Fisinews – Pandemi covid-19 belum juga berakhir, pada masa pademi ini berdampak buruk pada semua sektor yang paling signifikan pada bidang ekonomi dan salah satunya Pada sektor pendidikan juga mengalami dampak dari pandemi ini. Seperti yang kita ketahui pembelajaran pada saat ini masih menggunakan media daring. Namun, beberapa kota sudah menetapkan pembelajaran secara tatap muka. Meskipun pembelajaran tatap muka tetap diharuskan mematuhi protokol kesehatan.
Pembelajaran jarak jauh yang di lakukan saat pembelajaran daring tidak efektif karena terdapat berbagai kendala “Namun kendala yang paling banyak dihadapai dalam pembelajaran daring adalah jaringan internet,” kata Siska (Siswi SMA 1 Wonogiri) , serta tidak hanya gangguan pada jaringan internet saja namun ada beberapa gangguan yang sering terjadi saat pembelajaran daring yang sering terjadi diantaranya

1. Gawai yang tidak memadai
Sebagaian sekolah menetapkan pembelajaran harus menggunakan aplikasi tertentu. Ada juga siswa yang memiliki gawai namun tidak bisa mengakses aplikasi berbasis jaringan. Atau ada siswa yang memilki gawai namun tidak bisa digunakan mengakses internet. Masalah ini umum terjadi saat pembalajaran daring saat ini.
2. Kouta internet tidak memadai
Pada saat pembelajaran daring, dari beberapa sekolah mewajibkan siswa menggunakan aplikasi untuk mengikuti pembelajaran. Dimana siswa memerlukan kuota internet untuk mengikuti pembelajaran daring tersebut. Belum lagi, pembelajaran daring yang berdurasi panjang tentu akan memakan banyak kuota.
Pemerintah juga memberikan kuota bantuan bagi siswa dan guru. Bantuan kouta dari pemerintah bagi siswa maupun guru memiliki akses yang terbatas. Siswa hanya bisa mengakses aplikasi tertentu dari bantuan kuota tersebut. Ada juga siswa yang tidak mendapatkan kuota dari pemerintah.
3. Kurang paham tentang materi pembelajaran
Kendala yang terjadi bisa saja dari guru yang mengajar. Guru kurang interaktif saat penyampaian materi pembelajaran. Menyebabkan siswa kurang paham dengan materi yang dibawakan. Terutama bagi guru yang hanya memberikan tugas tanpa menjelaskan materi terlebih dahulu.
4. Siswa yang tidak serius mengikuti pembelajaran
Faktor dari siswa itu sendiri yang acuh saat pembelajaran. Siswa cenderung bermain main saat pembelajaran daring. Siswa menganggap pembelajaran daring tidak terlalu penting.
“Lebih dari 50 persen responden mengeluhkan tentang jaringan ini terutama di wilayah Ngadirojo Wonogiri” katanya
Terkait hal ini pengawasan orang tua sangat penting. Orang tua diharapkan mendampingi serta mengawasi anak saat melakukan pembelajaran daring. Peran orang tua sangat di perlukan untuk mengingatkan anak agar memperhatikan saat pembelajaran daring.
“Kebijakan pendidikan pembelajaran jarak jauh antara online dan offline jadi alternatif masa new normal. Sementara itu, pembelajaran tatap muka dapat dimulai ketika lingkungan sekolah dinyatakan aman dan ada kesepakatan dengan para pemangku kepentingan,” jelasnya.
Itulah beberapa faktor yang dihadapi siswa pada saat pembelajaran daring. Semoga pandemi ini cepat berakhir.
(Mira Wahyuni/okta melianto)